Inilah update prakiraan cuaca dari BMKG untuk di beberapa wilayah Indonesia selama seminggu ke depan, 5 hingga 12 Januari 2020. Masyarakat diimbau waspadai potensi cuaca ekstrem. BMKG telah merilis prakiraan cuaca untuk seminggu ke depan di berbagai wilayah tanah air. Selama seminggu ke depan yaitu mulai hari ini, Minggu (5/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020) beberapa wilayah di Indonesia masih berpotensi dilanda hujan lebat.
Melalui Twitter resmi dan situs , BMKG memgimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem selama seminggu ke depan. Menurut informasi yang dirilis BMKG melalui Twitter, kondisi ini dipicu oleh adanya fenomena atmosfer skala regional hingga lokal. Fenomena yang dimaksud adalah aktifnya Monsun Asia yang menyebabkan terjadinya peningkatan pasokan massa udara basah di wilayah Indonesia.
Hal ini menyebabkan terbentuknya pola konvergensi dan terjadinya perlambatan kecepatan angin di beberapa wilayah. Selain itu suhu permukaan laut di sekitar wilayah perairan ini cukup hangat sehingga menambah pasokan uap air yang cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan. Potensi cuaca ekstrem ini juga diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer (Equatorial Rossby Wave dan Kelvin Wave) yang signifikan di sekitar wilayah Indonesia.
Dalam seminggu ke depan, potensi cuaca ekstrem yang disertai curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang ini akan terjadi di bebeberapa wilayah sebagai berikut: Selain itu, bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir sebagai berikut, waspadai potensi ketinggian gelombang laut yang mencapai hingga lebih dari 2,5 meter: BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati hati terhadap dampak yang ditimbulkan dari potensi cuaca ekstrem ini seperti banjir/banjir bandang, genangan air, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan jalanan yang menjadi lebih licin.
Banyak orang terpesona dengan keindahanTaman Nasional Yellowstone, Amerika Serikat. Bagaimana tidak, ia menampilkan pemandangan menakjubkan dengan beragam satwa liar serta aktivitas geologi yang luar biasa dalam bentuk mata air dan air mancur panas. Para pengunjung kerap menyebutnya sebagai ‘negeri ajaib’.
Hampir semua hewan berkeliaran, berkembang biak, makan rumput, berburu, berlari, bersantai, bermain, dan bersukacita. Namun, yang paling unik, di hari pertamamusim panastersebut, justru turunsaljudi sana. Ya, Anda tidak salah membacanya.
Badan cuaca setempat telah memberikan pengumuman mengenai salju dan suhu serendah 1 derajat celsius di Yellowstone dan sekitarnya pada hari itu. Cuaca ekstrem seperti ini sebenarnya sudah menjadi bagian dari iklim Yellowstone. Salju bisa turun di bulan apa saja. Meski begitu, David Alder, penjaga taman nasional yang telah tinggal di West Yellowstone selama 13 tahun, mengatakan bahwa salju tebal seperti itu bukan pemandangan biasa.
Mungkin hanya terjadi sekali dalam lima tahun. “Tumpukan salju yang ada setiap bulannya biasanya hanya sedikit dan meleleh dengan cepat. Namun, yang sekarang sangat tebal dan lengket. Ini bisa mendatangkan bahaya bagi wisatawan yang berkunjung,” papar Alder. Selain itu,saljujuga membuat hidup menjadi lebih berat pagi para hewan yang baru lahir di musim semi. Mereka kesulitan mendapatkan rumput yang kini terkubursalju.
Suhu dingin yang ada juga bisa menjadi penyebab stres, bahkan membunuh beberapa hewan.