Pemda Garut mengevaluasi pembukaan tempat wisata di Garut di tengah pandemi COVID-19. Masih banyak wisatawan yang berlibur di Garut tak pakai masker.
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, Pemda Garut dalam waktu dekat akan mengevaluasi pembukaan tempat wisata Garut di tengah pandemi virus COVID-19 ini.
“Kami akan evaluasi. Apakah dilanjut atau tutup,” kata Helmi kepada wartawan di kantornya, Selasa (14/7/2020).
Helmi menjelaskan, wisata dievaluasi lantaran Pemda menemukan fakta bahwa masih banyak wisatawan yang berwisata di Garut tanpa menerapkan protokol kesehatan seperti penggunaan masker.
“Contohnya di pantai itu masih banyak yang tak menggunakan masker. Padahal mereka sudah diingatkan oleh pengelola,” katanya.
Helmi mengatakan, evaluasi sangat penting terhadap upaya pencegahan penyebaran virus COVID-19 di Garut. Selain ditutup, Pemda memiliki opsi lain terkait tempat wisata. Salah satunya wisata tetap dibuka namun dengan pembatasan.
“Kita tidak melarang untuk berwisata, tapi tolong patui juga aturan protokol kesehatannya. Kami imbau wisatawan dan masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk kepentingan bersama,” tutup Helmi.
Sebelumnya seluruh objek wisata yang ada di Kabupaten Garut diperbolehkan buka kembali mulai Juni 2020. Saat itu Pemda sudah meminta pengelola tegas menerapkan protokol kesehatan.
“Tempat wisata akan kami buka per 2 Juni, tapi dengan syarat protokol kesehatan,” kata Bupati Garut Rudy Gunawan.
Rudy mengatakan, objek wisata boleh buka dengan catatan penting. Para pengelola diminta tegas agar para pengunjung menerapkan protokol kesehatan seperti para pengunjung dan pengelola menggunakan masker, menerapkan social distancing hingga menyediakan tempat cuci tangan.
Rudy menjelaskan, sama halnya dengan mal dan pasar, petugas gabungan nantinya akan disiagakan di tempat wisata dan hotel di Garut. “Cuman di tempat wisata (selain TNI, Polri dan Nakes), ada tambahan unsur Satpol PP,” katanya.